Jual Pipa Beton Bertulang (RCP) di Parepare ☎ 0819 3299 8507

May 19, 2018

Pipa Beton Bertulang ialah Pipa (berbentuk lingkaran) yang diciptakan dari material beton (semen, pasir, batu pecah atau split) dan didalamnya diperkuat dengan pembesaian. Berbeda dengan buis beton yang hanya dihasilkan dengan bahan semen dan pasir yang mana pembuatannya hanya digunakan alat sederhana.

Pipa Beton Bertulang diwujudkan di pabrik yang menerapkan mesin yang cukup modern, malahan mesin pembuatan pipa ini diimport dari negara-negara Eropa, Amerika atau Australia. Pipa ini didesain dengan ketebalan tertentu, dan dalam pembuatannya menggunakan beton kualitas tinggi dan rangka besi yang dibuat dengan mesin juga, sehingga pipa ini memang diperuntukkan untuk bisa ditanam dibawah jalan raya yang setiap harinya dilalui muatan kendaraan berat.

Mengapa memakai Pipa Beton Bertulang ?

Pipa Beton Bertulang umumnya diaplikasikan untuk saluran drainase jalan perkotaan, kawasan industri, dan beberapa perumahan yang cukup mewah, sebab lazimnya perumahan hal yang demikian memiliki metode saluran drainase tertutup, sehingga genangan air dari limbah rumah tangga atau air hujan tak menonjol.

Berbeda dengan yang kita jumpai di perumahan umum atau di lingkungan gang-gang sempit, umumnya diterapkan saluran berbentuk U yang dijadikan dari pasangan batu-kali, bata bata + plesteran atau cor beton. Saluran seperti ini lazimnya akan menggenang sebab penuh dengan sampah, kecuali kadang timbul bau yang tak enak dari saluran ini. Bahkan tikus-tikus got akan membikin sarang didalam tanah melewati dinding-dinding saluran yang tidak kuat.

Teknologi Pembuatan Pipa Beton

Sebelum tahun 1984, di Indonesia belum ada pabrik pembuatan pipa beton. Adaanya yakni buis beton yang diwujudkan dengan metode merojok-rojok campuran semen dan pasir pada 2 buah cetakan berbentuk lingkaran luar-dalam. Jadi pemadatan adukan hanya mengandalkan kekuatan manusia. Kemudian mulai tahun 1984 s/d 1999, bermunculan pabrik-pabrik pipa beton yang memakai teknologi pembuatan yang berbeda. Ada 4 teknologi dan semuanya ada di Indonesia .

High Vibration Vertical Cast
Pipa diwujudkan dengan mesin penggetar. Cetakan terdiri dari Inner Mould dan Outer Mould berupa tabung vertical. Pemadatan beton didapatkan dari 3 buah vibrator frekuensi tinggi yang dipasang secara eksentik pada Inner Mould. Teknologi ini dimaksimalkan di Eropa dan hingga sekarang masih dipakai dibeberapa negara, sedangkan sudah mulai ditinggalkan.

Sentrifugal / Wet Spinning
Pipa diwujudkan dengan metode memanfatkan putaran tinggi (gaya sentrifugal). Sebuah Mould didudukan diatas 2 pasang roda besi, kemudian roda yang digerakkan dengan motor sehingga mould hal yang demikian turut berputar dengan kecepatan yang bisa dikontrol. Putaran ini kira-kira akan menciptakan gaya putaran / sentrifugal lebih dari 10x gaya gravitasi bumi.

Gaya inilah yang dimanfaatkan untuk memadatkan beton. Berbeda dengan di atas posisi mould bukan vertical tetapi horizontal. Teknologi ini ditemukan oleh Orang Australia yang bernama Humes, kaprah-kira 1 abad yang lalu. Oleh karenanya pipa beton yang dijadikan kadang disebut Humes Pipes. Teknologi ini banyak diterapkan di Australia, Jepang, negara-negara Asia dan sebagian negara Eropa hingga dengan kini.

Rolller Suspension
Teknologi ini juga ditemukan sebagian tahun setelah Cara Sentrifugal, Penemu juga orang Australia merupakan Robert dan Clark. Hampir sama dengan Sentrifugal, sistem ini juga dengan memutar mould. Bedanya yakni cetakan tidak ditaruh diatas roda besi tetapi digantung oleh batang roller.