Jual Pipa Beton Bertulang (RCP) di Tangerang ☎ 0819 3299 8507

January 29, 2018

Pipa Beton Bertulang adalah Pipa (berbentuk lingkaran) yang dibuat dari material beton (semen, pasir, batu pecah atau split) dan didalamnya diperkuat dengan pembesaian. Berbeda dengan buis beton yang cuma dibuat dengan bahan semen dan pasir yang mana pembuatannya hanya diaplikasikan alat simpel.

Pipa Beton Bertulang dijadikan di pabrik yang memakai mesin yang cukup modern, pun mesin pembuatan pipa ini diimport dari negara-negara Eropa, Amerika atau Australia. Pipa ini didesain dengan ketebalan tertentu, dan dalam pembuatannya memakai beton mutu tinggi dan rangka besi yang dibuat dengan mesin juga, sehingga pipa ini memang diperuntukkan untuk dapat ditanam dibawah jalan raya yang setiap harinya dilewati muatan kendaraan berat.

Kenapa memakai Pipa Beton Bertulang ?

Pipa Beton Bertulang biasanya diaplikasikan untuk saluran drainase jalan perkotaan, wilayah industri, dan sebagian perumahan yang cukup mewah, karena lazimnya perumahan hal yang demikian mempunyai metode saluran drainase tertutup, sehingga genangan air dari limbah rumah tangga atau air hujan tak kelihatan.

Berbeda dengan yang kita jumpai di perumahan awam atau di lingkungan gang-gang sempit, biasanya digunakan saluran berbentuk U yang diciptakan dari pasangan batu-kali, bata bata + plesteran atau cor beton. Saluran seperti ini biasanya akan menggenang karena penuh dengan sampah, kecuali kadang muncul bau yang tak sedap dari saluran ini. Pun tikus-tikus got akan membuat sarang didalam tanah melalui dinding-dinding saluran yang tidak kuat.

Teknologi Pembuatan Pipa Beton

Sebelum tahun 1984, di Indonesia belum ada pabrik pembuatan pipa beton. Adaanya adalah buis beton yang dihasilkan dengan sistem merojok-rojok campuran semen dan pasir pada 2 buah cetakan berbentuk lingkaran luar-dalam. Jadi pemadatan adukan hanya mengandalkan energi manusia. Kemudian mulai tahun 1984 s/d 1999, bermunculan pabrik-pabrik pipa beton yang menerapkan teknologi pembuatan yang berbeda. Ada 4 teknologi dan semuanya ada di Indonesia .

High Vibration Vertical Cast
Pipa diciptakan dengan mesin penggetar. Cetakan terdiri dari Inner Mould dan Outer Mould berupa tabung vertical. Pemadatan beton didapatkan dari 3 buah vibrator frekuensi tinggi yang dipasang secara eksentik pada Inner Mould. Teknologi ini dioptimalkan di Eropa dan sampai kini masih digunakan dibeberapa negara, meskipun telah mulai ditinggalkan.

Sentrifugal / Wet Spinning
Pipa dijadikan dengan metode memanfatkan putaran tinggi (gaya sentrifugal). Sebuah Mould didudukan diatas 2 pasang roda besi, kemudian roda yang digerakkan dengan motor sehingga mould tersebut ikut berputar dengan kecepatan yang bisa diatur. Putaran ini kaprah-kira akan mewujudkan gaya putaran / sentrifugal lebih dari 10x gaya gravitasi bumi.

Gaya inilah yang dimanfaatkan untuk memadatkan beton. Berbeda dengan di atas posisi mould bukan vertical namun horizontal. Teknologi ini ditemukan oleh Orang Australia yang bernama Humes, kaprah-kaprah 1 abad yang lalu. Oleh maka pipa beton yang diwujudkan kadang disebut Humes Pipes. Teknologi ini banyak dipakai di Australia, Jepang, negara-negara Asia dan sebagian negara Eropa hingga dengan sekarang.

Rolller Suspension
Teknologi ini juga ditemukan beberapa tahun setelah Cara Sentrifugal, Penemu juga orang Australia yaitu Robert dan Clark. Hampir sama dengan Sentrifugal, cara ini juga dengan memutar mould. Bedanya yakni cetakan tidak ditaruh diatas roda besi tapi digantung oleh batang roller.