Jual Pipa Beton Bertulang (RCP) di Yogyakarta ☎ 0819 3299 8507

December 28, 2017

Pipa Beton Bertulang yaitu Pipa (berbentuk lingkaran) yang diciptakan dari material beton (semen, pasir, batu pecah atau split) dan didalamnya diperkuat dengan pembesaian. Berbeda dengan buis beton yang cuma dihasilkan dengan bahan semen dan pasir yang mana pembuatannya hanya digunakan alat simpel.

Pipa Beton Bertulang dibuat di pabrik yang menggunakan mesin yang cukup modern, bahkan mesin pembuatan pipa ini diimport dari negara-negara Eropa, Amerika atau Australia. Pipa ini didesain dengan ketebalan tertentu, dan dalam pembuatannya mengaplikasikan beton mutu tinggi dan rangka besi yang dihasilkan dengan mesin juga, sehingga pipa ini memang diperuntukkan untuk dapat ditanam dibawah jalan raya yang setiap harinya dilalui muatan kendaraan berat.

Kenapa menerapkan Pipa Beton Bertulang ?

Pipa Beton Bertulang biasanya diaplikasikan untuk saluran drainase jalan perkotaan, kawasan industri, dan sebagian perumahan yang cukup mewah, karena umumnya perumahan hal yang demikian memiliki sistem saluran drainase tertutup, sehingga genangan air dari limbah rumah tangga atau air hujan tak tampak.

Berbeda dengan yang kita jumpai di perumahan lazim atau di lingkungan gang-gang sempit, biasanya diaplikasikan saluran berbentuk U yang diciptakan dari pasangan batu-kali, bata bata + plesteran atau cor beton. Saluran seperti ini umumnya akan menggenang sebab penuh dengan sampah, kecuali kadang muncul bau yang tidak enak dari saluran ini. Bahkan tikus-tikus got akan membikin sarang didalam tanah via dinding-dinding saluran yang tidak kuat.

Teknologi Pembuatan Pipa Beton

Sebelum tahun 1984, di Indonesia belum ada pabrik pembuatan pipa beton. Adaanya yakni buis beton yang dibuat dengan sistem merojok-rojok campuran semen dan pasir pada 2 buah cetakan berbentuk lingkaran luar-dalam. Jadi pemadatan adukan cuma mengandalkan tenaga manusia. Kemudian mulai tahun 1984 s/d 1999, bermunculan pabrik-pabrik pipa beton yang memakai teknologi pembuatan yang berbeda. Ada 4 teknologi dan semuanya ada di Indonesia .

High Vibration Vertical Cast
Pipa dibuat dengan mesin penggetar. Cetakan terdiri dari Inner Mould dan Outer Mould berupa tabung vertical. Pemadatan beton didapatkan dari 3 buah vibrator frekuensi tinggi yang dipasang secara eksentik pada Inner Mould. Teknologi ini dikembangkan di Eropa dan sampai sekarang masih diaplikasikan dibeberapa negara, walaupun sudah mulai ditinggalkan.

Sentrifugal / Wet Spinning
Pipa diciptakan dengan sistem memanfatkan putaran tinggi (gaya sentrifugal). Sebuah Mould didudukan diatas 2 pasang roda besi, kemudian roda yang digerakkan dengan motor sehingga mould hal yang demikian turut berputar dengan kecepatan yang dapat diatur. Putaran ini kira-kaprah akan mewujudkan gaya putaran / sentrifugal lebih dari 10x gaya gravitasi bumi.

Gaya inilah yang dimanfaatkan untuk memadatkan beton. Berbeda dengan di atas posisi mould bukan vertical tetapi horizontal. Teknologi ini ditemukan oleh Orang Australia yang bernama Humes, kaprah-kira 1 abad yang lalu. Oleh karenanya pipa beton yang diciptakan kadang disebut Humes Pipes. Teknologi ini banyak diaplikasikan di Australia, Jepang, negara-negara Asia dan beberapa negara Eropa hingga dengan sekarang.

Rolller Suspension
Teknologi ini juga ditemukan beberapa tahun sesudah Sistem Sentrifugal, Penemu juga orang Australia yakni Robert dan Clark. Hampir sama dengan Sentrifugal, sistem ini juga dengan memutar mould. Bedanya yaitu cetakan tak ditaruh diatas roda besi namun digantung oleh batang roller.