Jasa Pondasi Tiang Pancang Beton di Tanjungpinang ☎ 0819 3299 8507

October 27, 2017

Harga Tiang Pancang 40x40, Harga Tiang Pancang, Harga Tiang Pancang Beton Megacon, Harga Tiang Pancang Beton Bulat, Harga Satuan Tiang Pancang Beton Megacon, Harga Tiang Pancang Baja, Harga Tiang Pancang Beton 40x40

Jasa Pondasi Tiang Pancang di Tanjungpinang - Pondasi tiang pancang ialah suatu konstruksi pondasi yang cakap menahan gaya orthogonal ke sumbu tiang dengan jalan mengabsorpsi lenturan. Pondasi tiang pancang dijadikan menjadi satu kesatuan yang monolit dengan menyatukan pangkal tiang pancang yang terdapat di bawah konstruksi dengan tumpuan pondasi.

Proses pekerjaan pemancangan menggunakan diesel hammer. Cara kerja diesel Hammer yaitu dengan pemukulan sehingga bisa memunculkan suara keras dan getaran pada tempat sekitar. Itulah sebabnya sistem pemancangan pondasi ini menjadi persoalan tersendiri pada lingkungan sekitar.

Permasalahan lain yaitu metode membawa diesel hammer kelokasi pemancangan seharusnya memakai truk tronton yang memiliki crane. Crane berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan. Tapi dikala ini sudah ada alat pancang yang mengaplikasikan system hidraulik hammer dengan berat 3 – 7 ton.

Pekerjaan pemukulan tiang pancang dihentikan dan dianggap telah menempuh tanah keras jikalau pada 10 kali pukulan terakhir, tiang pancang masuk ke tanah tak lebih dari 2 cm.

Berikut ini sistem simpel untuk menghitung keperluan pondasi tiang pancang dan penampang tiang pancang yang akan diterapkan :

Seumpama diperoleh brosure produk tiang pancang segitiga ukuran 25/25. Bila tenaga dukung tiap-tiap tiangnya mencapai 2 ton karenanya berapakah jumlah tiang dalam setiap kolomnya?

Adapun tahap perhitungannya adalah sebagai berikut:

Denah bangunan dibagi-bagi di antara kolom-kolom untuk mengetahui berat yang patut dipikul setiap pondasi. Dapat juga semua luas denah bangunan dijumlahkan kemudian dibagi ke dalam sebagian spot pondasi dalam tiap kolomnya. Sistem kedua ini memiliki kelemahan karena muatan di pinggir kolom tentu saja berbeda dengan bobot di tengah.

Berikutnya total volume beton dikalikan dengan berat jenis beton, volume lantai dikalikan berat jenis lantai, demikian seterusnya untuk tembok, kayu, genteng, dan sebagainya. Hasilnya dijumlahkan sehingga diperoleh berat = X ton.

Kecuali itu juga dihitung jumlah muatan hidup untuk jenis bangunan tersebut. Contohnya muatan rumah tinggal 200 Kg/m2. Sehingga didapatkan 200 kg dikalikan dengan segala luas lantai, contohnya Y ton.

Jumlah seluruh beban hal yang demikian yaitu : X ton + Y ton. Umpamanya, hasil penjumlahannya 48 ton. Dengan demikian kebutuhan tiang pancang merupakan 48 ton : 25 ton atau sekitar dua buah tiang pancang pada satu titik kolom. Jadi jumlah tiang pancang untuk bangunan tersebut adalah hasil perkalian antara jumlah kolom dengan dua spot pancang.

Hasil hal yang demikian hanya untuk sebuah tiang pancang yang ukurannya 6 meter tiap batangnya. Jikalau kedalaman tanah keras adalah 9 meter, karenanya diperlukan dua buah tiang pancang per titiknya.

Hitungan simpel tersebut mengabaikan tenaga dukung tanah hasil lab dan kekuatan lekat tanah si sepanjang tiang pancang. Seandainya hal hal yang demikian dihitung, jumlah tiang pancang tentu akan berkurang. Bahkan metode perhitungannya tidak sesederhana hitungan di atas