Jual Pipa Beton Bertulang (RCP) di Tarakan ☎ 0819 3299 8507

June 24, 2017

Pipa Beton Bertulang merupakan Pipa (berbentuk lingkaran) yang dihasilkan dari material beton (semen, pasir, batu pecah atau split) dan didalamnya diperkuat dengan pembesaian. Berbeda dengan buis beton yang hanya dijadikan dengan bahan semen dan pasir yang mana pembuatannya hanya diaplikasikan alat sederhana.

Pipa Beton Bertulang dibuat di pabrik yang menggunakan mesin yang cukup modern, malah mesin pembuatan pipa ini diimport dari negara-negara Eropa, Amerika atau Australia. Pipa ini didesain dengan ketebalan tertentu, dan dalam pembuatannya memakai beton mutu tinggi dan rangka besi yang diwujudkan dengan mesin juga, sehingga pipa ini memang diperuntukkan untuk dapat ditanam dibawah jalan raya yang tiap-tiap harinya dilalui beban kendaraan berat.

Kenapa menggunakan Pipa Beton Bertulang ?

Pipa Beton Bertulang biasanya diaplikasikan untuk saluran drainase jalan perkotaan, wilayah industri, dan sebagian perumahan yang cukup mewah, karena biasanya perumahan hal yang demikian mempunyai cara saluran drainase tertutup, sehingga genangan air dari limbah rumah tangga atau air hujan tak kelihatan.

Berbeda dengan yang kita jumpai di perumahan awam atau di lingkungan gang-gang sempit, umumnya diaplikasikan saluran berbentuk U yang dijadikan dari pasangan batu-kali, bata bata + plesteran atau cor beton. Saluran seperti ini umumnya akan menggenang karena penuh dengan sampah, kecuali kadang muncul bau yang tak enak dari saluran ini. Malah tikus-tikus got akan membikin sarang didalam tanah melewati dinding-dinding saluran yang tidak kuat.

Teknologi Pembuatan Pipa Beton

Sebelum tahun 1984, di Indonesia belum ada pabrik pembuatan pipa beton. Adaanya yaitu buis beton yang dihasilkan dengan metode merojok-rojok campuran semen dan pasir pada 2 buah cetakan berbentuk lingkaran luar-dalam. Jadi pemadatan adukan hanya mengandalkan kekuatan manusia. Kemudian mulai tahun 1984 s/d 1999, bermunculan pabrik-pabrik pipa beton yang mengaplikasikan teknologi pembuatan yang berbeda. Ada 4 teknologi dan semuanya ada di Indonesia .

High Vibration Vertical Cast
Pipa dibuat dengan mesin penggetar. Cetakan terdiri dari Inner Mould dan Outer Mould berupa tabung vertical. Pemadatan beton didapat dari 3 buah vibrator frekuensi tinggi yang dipasang secara eksentik pada Inner Mould. Teknologi ini dioptimalkan di Eropa dan sampai sekarang masih diaplikasikan dibeberapa negara, meskipun telah mulai ditinggalkan.

Sentrifugal / Wet Spinning
Pipa diciptakan dengan cara memanfatkan putaran tinggi (gaya sentrifugal). Sebuah Mould didudukan diatas 2 pasang roda besi, kemudian roda yang digerakkan dengan motor sehingga mould tersebut turut berputar dengan kecepatan yang dapat dibatasi. Putaran ini kaprah-kira akan menghasilkan gaya putaran / sentrifugal lebih dari 10x gaya gravitasi bumi.

Gaya inilah yang dimanfaatkan untuk memadatkan beton. Berbeda dengan di atas posisi mould bukan vertical namun horizontal. Teknologi ini ditemukan oleh Orang Australia yang bernama Humes, kira-kaprah 1 abad yang lalu. Oleh maka pipa beton yang dibuat kadang disebut Humes Pipes. Teknologi ini banyak diterapkan di Australia, Jepang, negara-negara Asia dan sebagian negara Eropa sampai dengan sekarang.

Rolller Suspension
Teknologi ini juga ditemukan sebagian tahun setelah Sistem Sentrifugal, Penemu juga orang Australia yakni Robert dan Clark. Hampir sama dengan Sentrifugal, sistem ini juga dengan memutar mould. Bedanya ialah cetakan tak ditaruh diatas roda besi tapi digantung oleh batang roller.