Jual Pipa Beton Bertulang (RCP) di Pontianak ☎ 0819 3299 8507

May 28, 2017

Pipa Beton Bertulang yaitu Pipa (berbentuk lingkaran) yang dihasilkan dari material beton (semen, pasir, batu pecah atau split) dan didalamnya diperkuat dengan pembesaian. Berbeda dengan buis beton yang cuma diwujudkan dengan bahan semen dan pasir yang mana pembuatannya cuma diaplikasikan alat sederhana.

Pipa Beton Bertulang diciptakan di pabrik yang memakai mesin yang cukup modern, pun mesin pembuatan pipa ini diimport dari negara-negara Eropa, Amerika atau Australia. Pipa ini didesain dengan ketebalan tertentu, dan dalam pembuatannya menggunakan beton kwalitas tinggi dan rangka besi yang dijadikan dengan mesin juga, sehingga pipa ini memang diperuntukkan untuk dapat ditanam dibawah jalan raya yang tiap-tiap harinya dilewati beban kendaraan berat.

Kenapa menggunakan Pipa Beton Bertulang ?

Pipa Beton Bertulang umumnya digunakan untuk saluran drainase jalan perkotaan, wilayah industri, dan beberapa perumahan yang cukup mewah, karena biasanya perumahan tersebut memiliki sistem saluran drainase tertutup, sehingga genangan air dari limbah rumah tangga atau air hujan tak kelihatan.

Berbeda dengan yang kita jumpai di perumahan awam atau di lingkungan gang-gang sempit, lazimnya diterapkan saluran berbentuk U yang dihasilkan dari pasangan batu-kali, bata bata + plesteran atau cor beton. Saluran seperti ini biasanya akan menggenang sebab penuh dengan sampah, kecuali kadang timbul bau yang tidak enak dari saluran ini. Bahkan tikus-tikus got akan membuat sarang didalam tanah via dinding-dinding saluran yang tidak kuat.

Teknologi Pembuatan Pipa Beton

Sebelum tahun 1984, di Indonesia belum ada pabrik pembuatan pipa beton. Adaanya merupakan buis beton yang diciptakan dengan cara merojok-rojok campuran semen dan pasir pada 2 buah cetakan berbentuk lingkaran luar-dalam. Jadi pemadatan adukan cuma mengandalkan daya manusia. Kemudian mulai tahun 1984 s/d 1999, bermunculan pabrik-pabrik pipa beton yang menggunakan teknologi pembuatan yang berbeda. Ada 4 teknologi dan semuanya ada di Indonesia .

High Vibration Vertical Cast
Pipa dihasilkan dengan mesin penggetar. Cetakan terdiri dari Inner Mould dan Outer Mould berupa tabung vertical. Pemadatan beton didapat dari 3 buah vibrator frekuensi tinggi yang dipasang secara eksentik pada Inner Mould. Teknologi ini dimaksimalkan di Eropa dan sampai kini masih digunakan dibeberapa negara, meskipun telah mulai ditinggalkan.

Sentrifugal / Wet Spinning
Pipa diwujudkan dengan metode memanfatkan putaran tinggi (gaya sentrifugal). Sebuah Mould didudukan diatas 2 pasang roda besi, kemudian roda yang digerakkan dengan motor sehingga mould hal yang demikian turut berputar dengan kecepatan yang bisa dikuasai. Putaran ini kaprah-kira akan mewujudkan gaya putaran / sentrifugal lebih dari 10x gaya gravitasi bumi.

Gaya inilah yang dimanfaatkan untuk memadatkan beton. Berbeda dengan di atas posisi mould bukan vertical tetapi horizontal. Teknologi ini ditemukan oleh Orang Australia yang bernama Humes, kira-kira 1 abad yang lalu. Oleh karenanya pipa beton yang diwujudkan kadang disebut Humes Pipes. Teknologi ini banyak diterapkan di Australia, Jepang, negara-negara Asia dan beberapa negara Eropa hingga dengan kini.

Rolller Suspension
Teknologi ini juga ditemukan beberapa tahun setelah Cara Sentrifugal, Penemu juga orang Australia yaitu Robert dan Clark. Hampir sama dengan Sentrifugal, sistem ini juga dengan memutar mould. Bedanya yakni cetakan tidak ditaruh diatas roda besi melainkan digantung oleh batang roller.