Jual Pipa Beton Bertulang (RCP) di Sorong ☎ 0819 3299 8507

May 31, 2017

Pipa Beton Bertulang merupakan Pipa (berbentuk lingkaran) yang dijadikan dari material beton (semen, pasir, batu pecah atau split) dan didalamnya diperkuat dengan pembesaian. Berbeda dengan buis beton yang hanya diwujudkan dengan bahan semen dan pasir yang mana pembuatannya cuma dipakai alat sederhana.

Pipa Beton Bertulang dihasilkan di pabrik yang menggunakan mesin yang cukup modern, bahkan mesin pembuatan pipa ini diimport dari negara-negara Eropa, Amerika atau Australia. Pipa ini didesain dengan ketebalan tertentu, dan dalam pembuatannya menggunakan beton kualitas tinggi dan rangka besi yang diwujudkan dengan mesin juga, sehingga pipa ini memang diperuntukkan untuk dapat ditanam dibawah jalan raya yang setiap harinya dilalui beban kendaraan berat.

Mengapa mengaplikasikan Pipa Beton Bertulang ?

Pipa Beton Bertulang lazimnya diterapkan untuk saluran drainase jalan perkotaan, wilayah industri, dan beberapa perumahan yang cukup mewah, karena umumnya perumahan hal yang demikian memiliki metode saluran drainase tertutup, sehingga genangan air dari limbah rumah tangga atau air hujan tidak nampak.

Berbeda dengan yang kita jumpai di perumahan lazim atau di lingkungan gang-gang sempit, biasanya diterapkan saluran berbentuk U yang diciptakan dari pasangan batu-kali, bata bata + plesteran atau cor beton. Saluran seperti ini biasanya akan menggenang karena penuh dengan sampah, selain kadang timbul bau yang tidak sedap dari saluran ini. Malahan tikus-tikus got akan membikin sarang didalam tanah melalui dinding-dinding saluran yang tak kuat.

Teknologi Pembuatan Pipa Beton

Sebelum tahun 1984, di Indonesia belum ada pabrik pembuatan pipa beton. Adaanya ialah buis beton yang diciptakan dengan metode merojok-rojok campuran semen dan pasir pada 2 buah cetakan berbentuk lingkaran luar-dalam. Jadi pemadatan adukan hanya mengandalkan kekuatan manusia. Kemudian mulai tahun 1984 s/d 1999, bermunculan pabrik-pabrik pipa beton yang mengaplikasikan teknologi pembuatan yang berbeda. Ada 4 teknologi dan semuanya ada di Indonesia .

High Vibration Vertical Cast
Pipa dibuat dengan mesin penggetar. Cetakan terdiri dari Inner Mould dan Outer Mould berupa tabung vertical. Pemadatan beton didapat dari 3 buah vibrator frekuensi tinggi yang dipasang secara eksentik pada Inner Mould. Teknologi ini dimaksimalkan di Eropa dan sampai sekarang masih digunakan dibeberapa negara, meskipun sudah mulai ditinggalkan.

Sentrifugal / Wet Spinning
Pipa diwujudkan dengan sistem memanfatkan putaran tinggi (gaya sentrifugal). Sebuah Mould didudukan diatas 2 pasang roda besi, kemudian roda yang digerakkan dengan motor sehingga mould hal yang demikian ikut berputar dengan kecepatan yang dapat dikuasai. Putaran ini kaprah-kaprah akan menjadikan gaya putaran / sentrifugal lebih dari 10x gaya gravitasi bumi.

Gaya inilah yang dimanfaatkan untuk memadatkan beton. Berbeda dengan di atas posisi mould bukan vertical namun horizontal. Teknologi ini ditemukan oleh Orang Australia yang bernama Humes, kaprah-kaprah 1 abad yang lalu. Oleh karenanya pipa beton yang dijadikan kadang disebut Humes Pipes. Teknologi ini banyak diaplikasikan di Australia, Jepang, negara-negara Asia dan sebagian negara Eropa sampai dengan sekarang.

Rolller Suspension
Teknologi ini juga ditemukan beberapa tahun sesudah Metode Sentrifugal, Penemu juga orang Australia yakni Robert dan Clark. Hampir sama dengan Sentrifugal, cara ini juga dengan memutar mould. Bedanya adalah cetakan tidak ditaruh diatas roda besi namun digantung oleh batang roller.